Collection of The Lost Poetical Poetry

Written Originally By Herman Nz
Lost Poetical Poetry
adalah sebuah Collection of Poetical Poetry yang lebih mengedepankan aspek Realistic tanpa meninggalkan aspek idealistic. Bisa ditemukan diantara percampuran keduanya .. sehingga membuahkan kengerian, asmara, pengharapan dan bahkan sedu-sedan ...

Dengan Lost Poetry, kami berharap, Anda menemukan aspek lain dari sudut Simple Contemporer Poetry tapi penuh gejolak.

2013
Herman Nz

Wednesday, May 22, 2013

Apa yang Sutardji Calzoum Bachri katakan tentang sebuah Karya - O

Sutardji Calzoum Bachri (lahir di Rengat, Indragiri Hulu, 24 Juni 1941; umur 71 tahun) adalah pujangga Indonesia terkemuka. Setelah lulus SMA Sutardji Calzoum Bachri melanjutkan studinya ke Fakultas Sosial Politik Jurusan Administrasi Negara, Universitas Padjadjaran, Bandung. Pada mulanya Sutardji Calzoum Bachri mulai menulis dalam surat kabar dan mingguan di Bandung, kemudian sajak-sajaknyai dimuat dalam majalah Horison dan Budaya Jaya serta ruang kebudayaan Sinar Harapan dan Berita Buana. (Kutipan dari Wikipedia.org).

Karya Sutardji Calzoum Bachri terasa sulit untuk dimaknai oleh karena mengandung istilah dan pemekaran-pemekaran dari setiap bait puisi. Tanpa diiringi oleh seorang pembaca puisi seperti yang pernah dibaca secara langsung oleh Sutardji C.Bachri .. Proses pemahaman menjadi demikian sulit.

Menurut WS.Rendra salah satu pujangga perpuisian Indonesia pernah menolak penerbitan Karya Sutardji di Majalah Horizon, yang saat itu merupakan media penerbitan dunia sastra dan perpuisian yang terkenal di Indonesia, oleh karena tidak memiliki nuansa perpuisian seperti pada zaman Ws.Rendra. Hal ini pernah terjadi juga dahulu saat Sutan Takdir alisyahbana menolak penerbitan puisi karya Khairil Anwar. Akan tetapi, Taufik Ismail bersikeras untuk tetap melakukan penerbitan karya itu.

Pro-kontra tersebut adalah hal biasa dalam dunia perpuisian oleh karena latarbelakang dan pengaruh lingkungan, kultur dan sosio-politik saat itu jelas menjadi warna bentuk dan raga puisi yang muncul kepermukaan.

Penggunaan kata dan seleksi kata yang sangat asing membuat karya Sutardji C.Bachri seakan-akan tidak mencerminkan sebuah puisi. Padahal didalamnya mengandung inti dari kehidupan saat itu dan apa yang mencandai pemikirannya. Hal ini pernah terungkap dalam penelitian yang dilakukan oleh Badan Pengembangan dan Penelitian Bahasa dibawah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, bahwa Penelitian ini menggunakan pendekatan struktural-semiotik. Pendekatan struktural dilakukan untuk mendapatkan makna muatan kata secara menyeluruh. Pendekatan semiotik digunakan dengan harapan segala gejala yang terdapat dalam struktur yang membangun puisi dapat ditandai sehingga dapat dicari makna muatan kata-katanya yang lebih tepat. (kutipan dari: http://badanbahasa.kemdikbud.go.id/lamanbahasa/produk/651).

Perhatikan dan coba maknai suntingan bait puisi dari Sutardji Calzoum Bachri berikut ini:

Judul: O
Karya: Sutardji Calzoum Bachri

dukaku dukakau dukarisau dukakalian dukangiau

resahku resahkau resahrisau resahbalau resahkalian

raguku ragukau raguguru ragutahu ragukalian

mauku maukau mautahu mausampai maukalian maukenal maugapai

siasiaku siasiakau siasiasia siabalau siarisau siakalian siasiasia

waswasku waswaskau waswaskalian waswaswaswaswaswaswaswas

duhaiku duhaikau duhairindu duhaingilu duhaikalian duhaisangsai
oku okau okosong orindu okalian obolong orisau oKau O....

Sunday, May 19, 2013

Aku Tidaklah Setega Itu


Mati aku ditelan bumi
walau masih bersisa onggok jari jemariku yang lunglai

Mabuk aku malam ini
Bukan karena minuman keras
Bukan karena gempa menghantam
Bukan karena aku lapar
tapi karena lukamu tersayat belatiku

Aku katakan pada mega
jujurku dipampang di medan laga
rentah-ku membenam tanah
senampangku tergenggam meletus ditelingaku
Sekarat aku dalam teriakan
Satu teriakan yang tak terjawabkan

Sayang,
Aku tidaklah setega itu
Mana mungkin kuretakkan bebatuan
meluruh dalam ayunan pasir-pasir kecintaan

Mana mungkin kurendam diri dalam kenistaan
Biarkan pelayan sapu tubuhkku dalam angan

Sayang,
Maafkan belatiku tusuk dirimu
bukan karena kusengaja
Tapi itulah catatan dari sang Pencipta

Tonight: For someone I love as my Daughter
16 May 2013
Karya: Herman Nz

Wednesday, May 15, 2013

Maafkan Aku

Tidakkah kau lihat sendiri bintang itu
Bersinar cemerlang
menerangi sedu-sedanku
Mengungguli tiap pelari unggul sekalipun
mengalahkan para jawara
melumpuhkan petarung agung

Tidakkah kau dengar suara takbir mendayu-dayu
jejali telinga kita yang tuli
Membatu, 
kepala kita
penuh nanah dan darah

Tidakkah kau saksikan hembusan angin sepoi-sepoi itu
menghidupkan yang mati
menggauli dedaunan
merasuki jiwa-jiwa yang lebur
melebur
tak berbentuk lagi

Tidakkah kau tau?
aku hanya tulang berbalut daging
kau tanyakan yang kutau
kau kecewakan permataku
riuh rendah tenggorokanku
penuh lalat-lalat hijau
anggukan dalam Asma Allah Azza Wajjalla
Biarkanlah aku
bersemayam
dalam keangkuhan kita
Mohonkan ampunan-NYA tak berhingga

Tidakkah engkau sadari
semua ini dalam pinta maafku
karena engkau tau
betapa aku lemah
hingga menyeruak
ditiap-tiap urat nadiku
Tapi itulah Pinta-Nya pad hamba-Nya 

Sungguh
Allah menghendaki yang terbaik.

Buat Indah Putri Angelina ....
Malam - May 2013
Karya: Herman Nz

Tuesday, May 14, 2013

Analytical Khairil Anwar | Indonesian Well-known Poet

Khairil Anwar was a well-known Poet in forty-fifties. Life changed fast. Surroundings interferes what happened at that time to everybody, even a maestro - Khairil Anwar.


Poetry produced is to describe the events occured at that time ...

"KERAWANG-BEKASI"


.................
Kenang, kenanglah kami
Teruskan, teruskan jiwa kami
Menjaga Bung Karno
menjaga Bung Hatta
menjaga Bung Sjahrir

..............................
. ....

In the poetry, Khairil anwar mentioned the real situation occurred at that time when The first president of Indonesia - Mr. Soekarno led Indonesia.
........................
Kami sekarang mayat
Berikan kami arti
Berjagalah terus di garis batas pernyataan dan impian

. .............................
Khairil anwar, as if, he wanted to talk to all people that he died and remained to give spirit to all warriors at that time.

In all cases found, he brought about heroism and humanity in mostly poetry he produced.
By. Herman Nz

Monday, May 13, 2013

Faradillah Nz

You walks down here
dive exactly
shoot me with your smile
set-up me like windows installer
soon and better you said
click me alone
old
and
buried

You swim inside of my brain
turn left and right
having fun for
getting down on me
rid of
grows up
hanging out

Faradillah
a name of a moon
shining me like a sun
watering me like a dew
bowing
shaking
and
nodding

hope you get my point
soon and better
like you said
at that night

Karya: Herman Nz

What Randall Pela Says About

Reading carefully one's poetry will be fun and there we can see something unique. Here's let me pick one of them from randall Pela. This poetry is dedicated like below:

"This poem is for anyone that has put on a happy face to other people so that other people cannot see the pain the poet is actually going through in his/her own life"

© Randall Pela

Lost Soul

You pass me on the street and out eyes briefly meet.
You hold the door open for me as I enter behind you.
I say thanks, but you have no idea that my mind is blank.
In the elevator you crack a joke, I flash a smile,
you have no idea that my heart is in denial.
You ask me how my day was and I say fine.



 This following will goes on the point of the real stereotype:

You have no idea that my brain and I are arguing to if I should cross the line.
My happiness is gone as I walk in this world.
The thoughts in my head have me wishing I was laying in a cold dark hole.
Once you lose your soul there is no turning back.
Everything you once dreamed of no longer has an impact.
You don't want to love nor do you want to have fun.
Your days are so long the problems in your mind make you question if you should carry on.
You smile so that's what people see on your face,
they think that you are happy but deep down inside you feel like a worthless disgrace.
Each day the performance you put on for people is Emmy award winning,
But you question yourself and wonder if you act is just a way for you to hold off your own internal sinnings.
When you wake up from a night's sleep you wonder to yourself if today is the day your heart will be back to it's old self or will it still be skipping every other beat.
You wonder if things that once made you happy to be alive will make a comeback.
You wonder if the little things in life that made you who you are will have you once again dreaming to the stars.



Climax will go like this:

You wonder if you will feel less empty hearted.
You wonder to yourself who holds the match to start that fire.
You're tired of running and losing your breath.
You want to hold tight to something that will help you once again enjoy the journey into lives amazing treks.
You want to feel that every day can be better than the last.
You want to turn your lost soul feeling into a thing of your past.....



Laksana Pungguk Merindukan Bulan

terkapar antara ada dan tiada
lambaikan tangan, menggapai mentari
kusut wajah petarung
mundur sebelum perang
berharap menang
ah! mana mungkin!

merangkah saatku bisa
merengkuh dayung patah
tertatih, setapak demi setapak
masih
dihujung asa
bergelayutan bak seekor kera
berharap terbang walau hanya sejengkal
ah! mana mungkin!

derap maju kedepan
bentangkan sayap yang tercabik-cabik
demi kehidupan usang
melahirkan anak-anak bermuka kusam
menelurkan pepatah lama
diawal hari
sepi
berharap kehangatan menyapa diri
merasuk dalam kebimbangan
ah! mana mungkin!

andai ku terkapar
andai ku merangkah
andai ku tegak melangkah
derap tapak-tapak kosong
hanya berbantal bayang-bayang
dan
semu,
dan
jenuh,
dan
peluh.

ah! mana mungkin:
"kerja yang bener! mengkhayal aja mana bisa sukses!"

Written By Herman Nz.2011
Sat in silence in K.Sanggrahan

Tuhanku

Sudah jauh aku melangkah
mengitari bumi yang mentah
menyengat bau anyir
melepuh kulit karenanya
dan
biarkan aku terjepit
remukkan rahangku
yang selalu mengumbar semboyan
berani mati

baru satu jengkal pintaku
terulur lewat jemariku
yang pernah menghalau angkuhku
yang pernah menjangkau murkamu

tuhanku
aku mengadu
mengadu kau dengan diriku
agar tenang jiwaku
kecilku dihadapan-mu
hinaku dikelopak mata-mu yang indah itu

tuhanku
sudah penuh bejana ini
penuh dengan keringat dan airmataku
lalu kubasuh dengan keluhku
agar kau tau
walau ku tau kau pun tau
sekedar mengingatkan ku

"agar aku dan yang lain jangan sok tau deh!"

Written By Herman Nz.2011
Sat in silence in K.Sanggrahan

Perjanjian Kita

aku lelah sayang
aku malu dengan bunga layu itu
begitu pasrah
walau dihujani hujan, didinginkan salju
walau layu
masih saja menyejukkanku
mencumbuku dengan harum putiknya
merayuku tanpa lelah
seperti kelelahanku
padamu

aku lelah sayang
menunggumu di halte ini
hanya untuk melihat bus lalu lalang
menarik perhatian
penumpang
asongan
kucing-kucing kelaparan

aku lelah sayang
kutu dikepalaku masih ribuan
ku hitung satu lalu seribu
hingga beranak lima

aku lelah sayang
atau
benamkan saja kepalaku
agar tenggelam di lubuk sunyi
menanti datangnya pagi
menerpa bak mentari
mengais si pencari rizki
mengeluh tak berapi-api

aku lelah sayang
mana mainanku dulu
yang pernah kau janjikan padaku
walau sudah usang
ingin kembali kumainkan
bersama teman-teman
agar puas hatiku

aku lelah sayang:
"gak bisa dipegang nih omongan!"

Written By Herman Nz.2011
Sat in silence in K.Sanggrahan

Adsense and Love

No laugh at me
Adsense grumbled along the sand
love goes slow
waiting for uncertainty

Adsense, no anger
no jokes
love jumps into the Adsense's head
digging my ground
exhale, no restricted

The baby sneeze
Adsense and love is brother and sister
tendency mix tendecious
fix the new car
again and again

Adsense,
my love tired
because of you

Karya: Herman Nz

He Call me "Clown"

do you see what I see
you slip your tongue
I'm sorry to cut yours
piece to piece
fall into pieces
no left.

Hey, look at the gown
look like the rainbow
summerize my notes
with fill of ink, you gave me
sinking together
yawning and cough
crept like a fog
addressing me in middle of the night

you said to me "One"
like a clown with beard
blacken' by your eyes
got drown in sea of my neck

nothing changes
even a ball sliding and passing by
collide me like a truck
pushing me down the river
you exhaled
happily
easily
crazily

down
down
and down again
wish you measure the street
and call me from a far
hold me without touching me
live with me
without you

Karya: Herman Nz

Blue Market

Lift the grass, when you came home
You found the sky blooming, like a red rose
pulling down the yard
crossing the flat, sand and road
seizing grandma's old bag

Lift the grass, on the lawn
Sleeping soundly
leaving the lost dream, seeking you
lying on the river
leaving the lost dream, asking you to
be here, for a moment
kissing plate edge, gave it yesterday

Lift the grass, in my heart
finding you there
alone
no lips
no head
no ears
no saying "Hello" again
today
without you, in blue market
singing a sad song
dancing with the doll
asked me to go
away far


here, in
blue market colorized
blue and blue
like you whispered
and said that
you still loved me

Karya: Herman Nz
May 2013

Pelangi Di Ufuk Selatan

belum usai perjalanan ini
mengais rerumputan hijau
mencium embun
menaruh keakuan direrimbunan dedunan.

tinggal selangkah lagi
kutapakkan kakiku walau berbatu
kunanti kau diufuk selatan
saat pelangi menghiasi senyummu

sayup-sayup anakku menyapaku
ucapkan kata lirih bak derai mata air
mengalunkan rindu
mengusung pengharapan

aku berdiri
disini
bersama pelangi
berjalan ke ufuk selatan
demi untukmu, "Sayangku"
dan
buah hati kita.

Lampung, Oktober 2011
Karya: Herman Nz

Sunday, May 12, 2013

Ada Duri di kakiku

Baru saja kusingkapkan lengan bajuku
peluh pun belum usai kering
Masih berbekas bercak luka kakiku
yang membuat tapakku berdarah
mengalirkan anak-anak sungai pengharapan

Baru saja terjaga aku dari ketiadaan
bermoral hampa tak diundang
berbekal Belati angkara murka
merusak apa yang ada, tanpa ampun, tanpa kukenal
semua berteriak
Aku "Bangsat!"

Baru saja hadirmu membelaiku
menghela nafas ditelingaku, merdu
menjelma sahabat, ketuk pintuku tuk hadir
menapaki bekas jalanku
membuka lembaran baru

Baru saja hadirku menghimpunmu
kau tarik leherku, tercekik
dibelakangku
kau hina aku dengan perbuatanmu
belatimu tusuk jantungku

Aku tak tau
Haruskah kuturuti saja maumu
atau kuputuskan persahabatan kita disini

Maafkan aku.

Detik ini: 11 Mey 2013 - Night Weekend
Buat seseorang yang menghimpit ulu nadiku malam ini
Karya: Herman Nz

Thursday, May 9, 2013

Laparku Bukan Laparmu

tung
bong
tung-tung-tung
bong... bong ...

brooootttttt...
aaaaahhhhhh.

bong
bong-bong
tung... tung...
twuuuuuuuuuuttttth...
aaaaahhhhhh.

lapar
dua hari
berhitung
satu tambah satu sama dengan 7 hari

laparku
bukan laparmu
laparku: tung!
laparmu: tong!
aaaaahhhhhh.
aaaaahhhhhh.

walau nampak sama
aku ya aku
kau si topeng
malu-malu kucing
padahal
anjing!

aduuuuuuh!
lapppppar!
kau tampar aku
dengan:
lap-pppppppppppppppppparrrrrr!!!

gugatku:
"koruptor! minggggiiiiiiiiiir,
aku lapaaaaaaar, tauk?!!!!"

Karya: Herman

Sunday, May 5, 2013

Dia Hadir


sudah tiga hari
dia absen
padahal kemarin baru menepuk pundaku
lalu menanyakan ini itu
layaknya pujangga yang mengungkit jasa
menawarkan permata
berjual asa
walau sia-sia

absen lagi hari ini
padahal surat tiada datang
hanya salam menembus
tiap-tiap pundak teman
lemparkan harapan ditengah penantian
kusut ucapannya
kelu lisannya
walau terdengar jua suara
walau sia-sia

sudah hampir 3 hari dia absen
absen untuk ketiga kalinya
ketiga kalinya tanpa khabar
ketiga kalinya tanpa sapa
melimpahlah untaian makna
di tiap-tiap ucapan iba
mengharap engkau datang
walau sia-sia

Karya: Herman Nz

Thursday, May 2, 2013

Diantara Dua Permata Hati

Lenyap kutelan berkalung malam
menanti rembulan, merindu bintang
saat fajar menyerupa mentari
hatiku perih rindu mencekam
rembulan bintang menghujam hatiku dalam kesunyian

pertapa malam berkirim salam
lintasi setiap benih mengakar diantara kegalauan
menyisiri pantai bebatuan
mencemburui ombak yang kian pudar
harap-harap cemas
seakan untaian manikam terlepas dari gerbang kehangatan

aku bungkam
bukan karena patah arang
taburkan keangkuhan yang ternoda
menghirup nafas tak berhenti
lepas dari nadi kepiluan

Rembulan...
Bintang,.,
aku rindu
dalam rindu yang menghujam...

Karya: Herman Nz

Popular Posts