Tabuh meneguk lentera
berkedap-kedip menahan Pemanah ulung
guritan qadar menyanjung ilmu
sebuah rencana tak tertandingi
aku malu, tertunduk
airmataku tak cukup membendung keangkuhanku
Baru selangkah rintihan hilang
berbaur lagi dengan kecongkakan tak beralasan
aku menghimpit egoku
meratapi kekerdilanku
menyepi dalam relung keagungan-MU
Wamakaru
Wamakarollah
putus!
terhenti!
hangus!
terkapar dalam ketiadaan nyata
Sepi!
bila sangkakala meraung
memanah setiap nyawa
memanggang setiap pejalan kaki
yang angkuh
yang bathil
yang tiada
yang ada
yang tiada
Wamakarollah!
Jadilah!
Kun Fayakun!
Makarku Makar Allah!
Hancurkan aku ya robbi!
Remukkan dadaku!
Sepuh jasadku!
Aku tiada
dalam ke-Ada-an-MU
Dalam: renungan malam. ramadhon 2013
Karya: Herman Nz
The Lost Poetical Poetry - Puisi-puisi Kesasar Kontemporer Karya Herman Nz | Puisi Indonesia
Collection of The Lost Poetical Poetry
Written Originally By Herman Nz
Lost Poetical Poetry adalah sebuah Collection of Poetical Poetry yang lebih mengedepankan aspek Realistic tanpa meninggalkan aspek idealistic. Bisa ditemukan diantara percampuran keduanya .. sehingga membuahkan kengerian, asmara, pengharapan dan bahkan sedu-sedan ...
Dengan Lost Poetry, kami berharap, Anda menemukan aspek lain dari sudut Simple Contemporer Poetry tapi penuh gejolak.
2013
Herman Nz
Lost Poetical Poetry adalah sebuah Collection of Poetical Poetry yang lebih mengedepankan aspek Realistic tanpa meninggalkan aspek idealistic. Bisa ditemukan diantara percampuran keduanya .. sehingga membuahkan kengerian, asmara, pengharapan dan bahkan sedu-sedan ...
Dengan Lost Poetry, kami berharap, Anda menemukan aspek lain dari sudut Simple Contemporer Poetry tapi penuh gejolak.
2013
Herman Nz
Popular Posts
-
masih ada sisa tulangku? meringkuk patah menelan masa pucat, retak dan rentah berlumut belatung bercadar karang kerontang petik reruntu...