The Lost Poetical Poetry - Puisi-puisi Kesasar Kontemporer Karya Herman Nz | Puisi Indonesia
Collection of The Lost Poetical Poetry
Written Originally By Herman Nz
Lost Poetical Poetry adalah sebuah Collection of Poetical Poetry yang lebih mengedepankan aspek Realistic tanpa meninggalkan aspek idealistic. Bisa ditemukan diantara percampuran keduanya .. sehingga membuahkan kengerian, asmara, pengharapan dan bahkan sedu-sedan ...
Dengan Lost Poetry, kami berharap, Anda menemukan aspek lain dari sudut Simple Contemporer Poetry tapi penuh gejolak.
2013
Herman Nz
Lost Poetical Poetry adalah sebuah Collection of Poetical Poetry yang lebih mengedepankan aspek Realistic tanpa meninggalkan aspek idealistic. Bisa ditemukan diantara percampuran keduanya .. sehingga membuahkan kengerian, asmara, pengharapan dan bahkan sedu-sedan ...
Dengan Lost Poetry, kami berharap, Anda menemukan aspek lain dari sudut Simple Contemporer Poetry tapi penuh gejolak.
2013
Herman Nz
Friday, July 18, 2014
Senandung Mahakam
Kau tanya padaku kemana jalan yang kutempuh
takdir merendah dihadapanmu
menjulur lidah kehausan
Jangan kau idamkan impianmu
itu kan cabut ruhku
menghilangkan jejak-jejak kita
yang terukir di indahnya pematang selendangmu
Sertakan aku dalam perjalananmu
dengan tersimpul janji
yang dulu pernah kau ucapkan
dihadapan ketidakberdayaanku
dihadapan telinga yang selalu berdengung
dihadapan keniscayaan kamu dan aku
Andai telah lelah perjalanan mengitarimu
masih tersisa lantunan mahakam
biarkan diriku senandungkan untukmu
seperti yang pernah kau lagukan dulu
disaat menjelang tidurku
The lost poetical poetry, written originally by Herman Nz contains idealism, realism, ideas, unstable the way to write everything into simple poetry but represent what he deals with, how he looks at the past, present and future phenomena and why he should express all on the lost poetical poetry
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Popular Posts
-
masih ada sisa tulangku? meringkuk patah menelan masa pucat, retak dan rentah berlumut belatung bercadar karang kerontang petik reruntu...
No comments:
Post a Comment
We Love Messages! Leave us an interested message!