Saat mega kian kelam,
pelangi terjerembab di lembah tak bertuan,
aku mengeluh,
menghela peluh yang jatuh di parit-parit kebimbanganku.
Ah! Jalan itu masih samar,
tapak kakiku berdarah,
mengingatkan kembali pada masa yang silam.
Ingin bergelayut kuat di penampang lintang samudera.
Tinggalkan kegalauan yang mencekam.
Hanyut dalam ketiadaan dan keniscyaan.
Akankah semua berakhir?
Namun, saat jalan terbuka dihamparan mataku,
membelah di tiga benakku,
menghalau kepastian demi kepastian
hingga tiba saatnya
hatiku berkata:
Karya: Herman Nz
The Lost Poetical Poetry - Puisi-puisi Kesasar Kontemporer Karya Herman Nz | Puisi Indonesia
Collection of The Lost Poetical Poetry
Written Originally By Herman Nz
Lost Poetical Poetry adalah sebuah Collection of Poetical Poetry yang lebih mengedepankan aspek Realistic tanpa meninggalkan aspek idealistic. Bisa ditemukan diantara percampuran keduanya .. sehingga membuahkan kengerian, asmara, pengharapan dan bahkan sedu-sedan ...
Dengan Lost Poetry, kami berharap, Anda menemukan aspek lain dari sudut Simple Contemporer Poetry tapi penuh gejolak.
2013
Herman Nz
Lost Poetical Poetry adalah sebuah Collection of Poetical Poetry yang lebih mengedepankan aspek Realistic tanpa meninggalkan aspek idealistic. Bisa ditemukan diantara percampuran keduanya .. sehingga membuahkan kengerian, asmara, pengharapan dan bahkan sedu-sedan ...
Dengan Lost Poetry, kami berharap, Anda menemukan aspek lain dari sudut Simple Contemporer Poetry tapi penuh gejolak.
2013
Herman Nz
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Popular Posts
-
masih ada sisa tulangku? meringkuk patah menelan masa pucat, retak dan rentah berlumut belatung bercadar karang kerontang petik reruntu...
No comments:
Post a Comment
We Love Messages! Leave us an interested message!