Putih sekujur tubuhku
peluh berkejar-kejaran
menetapi tiap kunjungan makamku
kau hadir disampingku saat itu
walau hujan menerpa rambutmu
kupejam mata
lembayung layu dipelupuk mataku
pelan dan sirna
dan tak pernah lagi kunjunganmu menghangatkanku
bagai pertapa hilang tanpa khabar
berurat akar, berbalut belati
batu nisan belum juga tertulis namaku
sudah kau ukir aku dengan keangkuhanmu
dan biarkan aku tertidur disini
sendiri
Dan,
kau nikmati kejatuhanku
saat sibukku menghalauku mengingatmu
ada penghianatan tak termaafkan
bualan cinta yang tersayat
pendam sesak nafas
pendam resah gelisah
terima takdirku
walau tinggal sisa dipenghujung usiaku
# 24-Februari-2014
For someone I love so much
The Lost Poetical Poetry - Puisi-puisi Kesasar Kontemporer Karya Herman Nz | Puisi Indonesia
Collection of The Lost Poetical Poetry
Written Originally By Herman Nz
Lost Poetical Poetry adalah sebuah Collection of Poetical Poetry yang lebih mengedepankan aspek Realistic tanpa meninggalkan aspek idealistic. Bisa ditemukan diantara percampuran keduanya .. sehingga membuahkan kengerian, asmara, pengharapan dan bahkan sedu-sedan ...
Dengan Lost Poetry, kami berharap, Anda menemukan aspek lain dari sudut Simple Contemporer Poetry tapi penuh gejolak.
2013
Herman Nz
Lost Poetical Poetry adalah sebuah Collection of Poetical Poetry yang lebih mengedepankan aspek Realistic tanpa meninggalkan aspek idealistic. Bisa ditemukan diantara percampuran keduanya .. sehingga membuahkan kengerian, asmara, pengharapan dan bahkan sedu-sedan ...
Dengan Lost Poetry, kami berharap, Anda menemukan aspek lain dari sudut Simple Contemporer Poetry tapi penuh gejolak.
2013
Herman Nz
Monday, February 24, 2014
Larut Malam
The lost poetical poetry, written originally by Herman Nz contains idealism, realism, ideas, unstable the way to write everything into simple poetry but represent what he deals with, how he looks at the past, present and future phenomena and why he should express all on the lost poetical poetry
Thursday, February 13, 2014
"Teras Ruin"
Karya: Herman Nz.2014
hujan diteras rumahku
melalui penampang lidahku yang kelu
mengeluarkan lentera yang padam
menggumam ditengah malam
terkatup ujung jemariku
menepuk debu sekuat-kuatnya
melebur timah
menggunting suratku
meneduhi teriknya mentari
menggulung awan membiaskan sinarnya
teras ruin,
pelataran pandangan diujung netherland
tinggal puing-puing
berserak tanah pemakaman
mengangguk pada setiap pejalan kaki
tertunduk malu
bersisa tak berpendar
netherland pemberhentianku terakhir
tarik selimutku memandangi lintasan kereta api
dibalik jendelamu
kusibak kegalauan
lenyapkan semua asa
melepuh, berganti pori-pori
bagai biduk
berhenti di dermaga
tanpa tau harus kemana
#Sleeping for cold night
hujan diteras rumahku
melalui penampang lidahku yang kelu
mengeluarkan lentera yang padam
menggumam ditengah malam
terkatup ujung jemariku
menepuk debu sekuat-kuatnya
melebur timah
menggunting suratku
meneduhi teriknya mentari
menggulung awan membiaskan sinarnya
teras ruin,
pelataran pandangan diujung netherland
tinggal puing-puing
berserak tanah pemakaman
mengangguk pada setiap pejalan kaki
tertunduk malu
bersisa tak berpendar
netherland pemberhentianku terakhir
tarik selimutku memandangi lintasan kereta api
dibalik jendelamu
kusibak kegalauan
lenyapkan semua asa
melepuh, berganti pori-pori
bagai biduk
berhenti di dermaga
tanpa tau harus kemana
#Sleeping for cold night
Subscribe to:
Posts (Atom)
Popular Posts
-
masih ada sisa tulangku? meringkuk patah menelan masa pucat, retak dan rentah berlumut belatung bercadar karang kerontang petik reruntu...